Pimpinan Ponpes Riyadus Sholihin dan Ketua KAWAT Mengecam Komika Aulia Rakhman
JURNAL KOTA, BANDAR LAMPUNG — Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadus Sholihin, KH. Ismail Zulkarnain, SE, Serta Ketua Komunitas Wartawan Kota ( KAWAT ) Hadransyah Sapaan Akrabnya Bang Ardan, mengecam Komika asal Lampung Aulia Rakhman, yang diduga telah melecehkan nama Nabi Muhammad SAW saat tampil di acara “stand up” komedi pada acara selingan “Desak Anies” di Kafe Bento, Sukarame, Bandarlampung, Kamis (7/12/23).
Keduanya pun sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi dan meminta pihak kepolisian untuk bertindak cepat agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadus Sholihin, KH. Ismail Zulkarnain, SE, sangat menyayangkan atas kejadian yang dilakukan oleh Komika Aulia Rakhman. Terlebih, kata dia, Aulia sendiri merupakan muslim.
“Saya sangat sayangkan dan ini harusnya tidak dilakukan. Ini sangat tidak sopan dan tidak etis, bahkan terlalu congkak, apalagi dia (Aulia, red) bergama islam,” tegas KH. Ismail Zulkarnain, SE, Sabtu (9/12/2023).
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadus Sholihin, KH. Ismail Zulkarnain, SE,
pun menyampaikan, nama Muhamad adalah salah satu nama yang disebut dalam Al Qur’an. Dan nama Muhamad adalah nama nabi yang dihormati serta dimuliakan oleh umat Islam seluruh dunia khususnya umat muslim indonesia.
“Jika melihat dalam videonya, gesturnya saja, dia (Aulia, red) itu nama Muhamad dia tahu, bahwa nama Muhamad itu nama nabi. Dan nama Muhamad semua orang tahu, kalau itu nama nabi,” ungkapnya.
Maka dari itu, lanjut dia, setiap umat muslim pasti akan tersinggung dan marah, jika nama Nabi Muhammad dibuat candaan dengan gaya seperti itu. Menurutnya, silahkan bercanda namun jangan memakai nama yang dihormati dan dimuliakan seperti nama nabi Muhammad.
“Dan saya yakin tidak hanya saya saja yang merasa kecewa, semua orang pasti merasa kecewa dengan hal seperti ini. Ini sudah sangat congkak, berlebihan dan saya tidak setuju dengan hal-hal yang semacam ini,” tegasnya
Abah Ismail, biasa di sapa, meminta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan pelecehan nama Nabi Muhammad ini.
“Jangan sampai ini berlarut-larut agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Dan jangan sampai timbul olok mengolok yang dibenarkan akibat berlarutnya persoalan ini,” tukasnya.
Senada juga disampaikan, Ketua Komunitas Wartawan Kota ( KAWAT ) Kota BandarLampung, Bang Ardan dan Seketaris ( KAWAT ) Putra, menilai pernyataan-pernyataan yang diungkap komika Aulia Rakhma yang videonya beredar luas di media sosial, sarat dengan unsur pelecehan nama Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan bagi umat Islam se-dunia.
Dia mengatakan, tampilan Komika Aulia Rakhman sangat miskin materi sehingga harus menyajikan materi yang berkaitan dengan simbol agama, agar dibuat sedemikian rupa sebagai lelucon atau candaan yang tidak penting dan perlu, hanya untuk menggaet tawa penonton.
“Betul, (komika Aulia) cekak (miskin) pemahaman agama. Sehingga, agama dibuatnya sebagai lelucon dan candaan yang dapat menimbulkan kemarahan umat Islam,” kata Bang Ardan
Dia prihatin bila komika semacam ini dibiarkan melenggang tampil dimana-mana untuk mengundang kemarahan umat. “Prihatin, komika-komika saat ini, yang terkadang bicara tanpa mengindahkan ilmu agama, hanya sekedar ingin mencari popularitas semata,” kata Ardan
Untuk itu, dirinya meminta, aparat berwenang memproses secara hukum terhadap komika asal Lampung Aulia Rakhman. Pasalnya, dia dinilai telah melecehkan nama Nabi Muhammad SAW pada acara di sebuah tempat acara Desak Anies, Kamis (7/12/2023).
“Ya, siapapun yang melecehkan Nabi Muhammad SAW, apapun pangkat, jabatan, termasuk komika, wajib diproses hukum sesuai dengan undang undang yang berlaku, tanpa pandang bulu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Komika Aulia Rakhman tampil di acara “stand up” komedi pada acara selingan “Desak Anies” di Kafe Bento, Sukarame, Bandarlampung, Kamis (7/12/2023). Di hadapan sejumlah pengunjung yang didominasi anak muda, Aulia memaparkan materi komedinya dengan menyoalkan masalah nama Muhammad.
Video ungkapan Aulia Rakhman tersebut beredar luas di media massa, dan ditanggapi mayoritas warganet dengan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, yang tidak seharusnya dipersoalkan dengan cara candaan. Para warganet pun sempat menyerang akun komika tersebut @auliarakman90 yang dinilai melecehkan nabi, dan juga menyarankan agar dilaporkan ke polisi.
Dalam tampilannya, Aulia mencontohkan namanya sendiri Aulia. Menurut dia, nama Aulia itu bagus seorang pemimpin, sahabat, orang yang dicintai. Namun, selama ini arti nama tidak begitu penting.
“Sekarang ini apa arti nama, kayak penting aja. Coba elo cek penjara, ada berapa nama yang namanya Muhammad. Kayak penting aja nama Muhammad sekarang, sudah dipenjara semua,” kata Komika Aulia Rakhman dalam materi stand up di sebuah kafe di Bandar Lampung, Kamis (7/12/2023).
Komika Aulia Rakhman pada akun @auliarakhman90, telah meminta maaf atas tayangan video tersebut, Jumat (8/12/2023). Dia mengakui salah. “Saya ingin mengklarifikasi dan memohon maaf atas video yang beredar baru-baru ini di acara Desak Anies,” kata Aulia.
Menurut dia, materi stand up tersebut tidak bermaksud menyindir Nabi Muhammad SAW, melainkan menyentil orang yang sifatnya tak sejalan dengan nama Muhammad. Ia telah menyadari salah, dan menyesali dengan perbuatannya. (Kawat).