Satu Pekan PJ Gubernur Samsudin Berkiprah:
INFO SOSIAL, BANDAR LAMPUNG — DI LUAR dugaan, PJ Gubernur Lampung Samsudin berhasil menorehkan sejarah dalam sepekan kepemimpinannya. Ia berhasil membuat Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana berurai air mata.
Peristiwa bersejarah itu terjadi saat Samsudin ikut hadir dan melepas peserta Jalan Sehat HUT Kota Bandar Lampung beberapa hari lalu.
Sejarah itu tercipta bukan lantaran Eva ‘miwang’, melainkan oleh sebab sederhana, namun langka, yaitu kehadirannya.
Sangat mungkin Samsudin tidak pernah menyangka bahwa kehadirannya pada saat jalan sehat itu bakal mengubah keadaan
atau persepsi minor yang membatin selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
Ayunan tangannya saat mengangkat bendera menandai terjalinnya harmoni antara Pemprov Lampung dengan Pemkot Bandar Lampung yang selama ini terasa hambar.
Samsudin-lah yang memecah kehambaran itu menjadi lebih manis, sekaligus menorehkan sejarah baru dari ketidakpernahan seorang Gubernur Lampung ikut hadir dalam kegiatan HUT Kota Bandar Lampung bersama warga selama puluhan tahun.
Dari narasi pujian ini, semoga dapat mendorong PJ Gubernur Samsudin untuk lebih mantap melaksanakan tugas-tugasnya sebagai PJ Gubernur Lampung hingga gubernur baru dilantik.
–Jangan ‘Genit’
Hal lain, tentu saja PJ Gubernur Samsudin patut dikritik. Dan maaf, Pak Samsudin, tolong jangan ‘genit’!
Sebagai penjabat baru dilantik, sebaiknya Samsudin fokus saja pada tiga hal pokok yang diamanatkan Mendagri Tito Karnavian.
Yaitu memperkuat sinergitas ke dalam serta membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak. Aktif mengupayakan pengendalian inflasi bersama-sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dan aktif mengupayakan semua pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak di Provinsi Lampung berlangsung aman, lancar dan demokratis.
PJ Gubernur Samsudin juga telah merespons sejumlah isu krusial terkini, seperti polemik distribusi Dana Bagi Hasil (DBH) yang tidak full sampai ke kas daerah pemerintah kabupaten/kota dan Gaji ke-13 yang gagal cair sampai selesai Lebaran Kurban.
Dan, seperti kita tahu, terhadap dua isu itu, PJ Gubernur telah merespon dengan menjanjikan akan melakukan evaluasi.
Jujur saja, diksi evaluasi tersebut terkesan genit lantaran selama ini diksi evaluasi kerap dipakai oleh pejabat di sini.
Untuk itu, supaya tidak dituduh ikut-ikutan’genit’, atau disebut ‘PJ Gubernur Bisa Apa’, Samsudin mesti serius membereskan isu tersebut dengan mengungkap hasil evaluasi tersebut seterang-terangnya.
Kapan?
(iwa)